Jumat, 08 September 2017

Teruntuk suamiku tercinta

Entah kenapa air mata ini jatuh seketika,mengalir secara tiba-tiba bersama perasaan yang teramat rapuh ini,perasaan sedih,entah apalah harusnya aku sebutkan perasaan itu. Betapa banyak dosa,kesalahan,kekhilafanku yang telah berlalu. Teramat banyak khilaf yang aku lakukan,melukai hatimu. Tak pernah inginku melukai hatimu dan menghancurkan perasaanmu menjadi kepingan kesedihan yang tak berarti. Dari awal kita saling mengenal,maaf aku terlalu lancang memulainya. Maaf aku yang telah memasuki kehidupanmu. Perasaan itu datang secara tiba-tiba bersama hidayaNya yang teramat aku mengucapkan syukur akan semua ini,sampai saat ini. Seharusnya tak seperti itu,tetapi apa karena mungkin ini jalan dari Allah. Semoga kita tidak salah jatuh. 2 tahun kita lewati semua. Engkau dengan penuh perjuanganmu,tetapi aku dengan sikapku yang masih seperti anak-anak. Masa-masa yang teramat entahlah. Maafkan aku terlampau sering mengabaikanmu. Mengabaikanmu,bukan seharusnya itu yang aku lakukan. Seharuanya aku senantiasa memberimu semangat akan perjuanganmu untuk memperjuangkan kita. Apalah yang aku lakukan. Maafkan aku pernah melukai hatimu (desember 2016-januari 2017) Aku takut pada saatnya nanti aku mendapat balasan akan khilafku saat kita belum bersatu. Sungguah,maafkan Entah kenapa air mata ini jatuh seketika,mengalir secara tiba-tiba bersama perasaan yang teramat rapuh ini,perasaan sedih,entah apalah harusnya aku sebutkan perasaan itu. Betapa banyak dosa,kesalahan,kekhilafanku yang telah berlalu. Teramat banyak khilaf yang aku lakukan,melukai hatimu. Tak pernah inginku melukai hatimu dan menghancurkan perasaanmu menjadi kepingan kesedihan yang tak berarti. Dari awal kita saling mengenal,maaf aku terlalu lancang memulainya. Maaf aku yang telah memasuki kehidupanmu. Perasaan itu datang secara tiba-tiba bersama hidayaNya yang teramat aku mengucapkan syukur akan semua ini,sampai saat ini. Seharusnya tak seperti itu,tetapi apa karena mungkin ini jalan dari Allah. Semoga kita tidak salah jatuh. 2 tahun kita lewati semua. Engkau dengan penuh perjuanganmu,tetapi aku dengan sikapku yang masih seperti anak-anak. Masa-masa yang teramat entahlah. Maafkan aku terlampau sering mengabaikanmu. Mengabaikanmu,bukan seharusnya itu yang aku lakukan. Seharuanya aku senantiasa memberimu semangat akan perjuanganmu untuk memperjuangkan kita. Apalah yang aku lakukan. Maafkan aku pernah melukai hatimu (desember 2016-januari 2017) Aku takut pada saatnya nanti aku mendapat balasan akan khilafku saat kita belum bersatu. sungguh,maafkan aku. . . . (April 2017) terima kasih telah datang untuk benar-benar membalas cintaku,terima kasih telah menjadi hadiah di hari lahirku dimana saat usiaku genap 20 tahun. Terima kasih telah datang dan meng-khitbahku. Disitulah awal komitmen kita di mulai. Teramat cepat jalan yang indah ini. Hanya butuh waktu 2 bulan dari engaku meng-khitbahku hingga akhirnya kita benar-benar menjadi kita. Menikah... Banyak kekhawatiranku,namun karena keyakinan aku berani melangkah. Kini kita bersama saling menyempurnakan separuh hati kita,separuh agama kita,separuh cinta kita,menjadi cinta yang sempurna. 2 bulan berlalu kita menikah,entah perasaan apa hari ini aku menuliskan semua ini. Aku merasa berasalah,aku merasa kurang. Maafkan aku jikalau selama ini,menjadi istrimu aku banyak membuatmu kesal,membuatmu marah,kecewa,terluka,tak senang. Maafkan aku sampai detik ini seringkali masih berlaku layaknya anak kecil. Maafkan aku belum bisa menjadi sedewasa aku seharusnya. Syurgaku kini padamu. Hanya saja aku takut berbuat dosa kepadamu selama ini,maafkan aku. Sungguh aku mencintaimu karena Allah. Sungguh aku takut akan neraka,aku takut akan siksa & adzab dari Allah. Maafkan aku.... Maafkan aku... Maafkan aku... Semoga aku bisa menjadi lebih baik & tak pernah membuatmu tak senang akan diriku. Tolong bantu aku,aku ingin bersamamu sampai syurgaNya. Semata aku hanya ingin mencari Ridha Allah. Suamiku... Maafkan aku,bantu aku... Aku mencintaimu... . . (April 2017) terima kasih telah datang untuk benar-benar membalas cintaku,terima kasih telah menjadi hadiah di hari lahirku dimana saat usiaku genap 20 tahun. Terima kasih telah datang dan meng-khitbahku. Disitulah awal komitmen kita di mulai. Teramat cepat jalan yang indah ini. Hanya butuh waktu 2 bulan dari engaku meng-khitbahku hingga akhirnya kita benar-benar menjadi kita. Menikah... Banyak kekhawatiranku,namun karena keyakinan aku berani melangkah. Kini kita bersama saling menyempurnakan separuh hati kita,separuh agama kita,separuh cinta kita,menjadi cinta yang sempurna. 2 bulan berlalu kita menikah,entah perasaan apa hari ini aku menuliskan semua ini. Aku merasa berasalah,aku merasa kurang. Maafkan aku jikalau selama ini,menjadi istrimu aku banyak membuatmu kesal,membuatmu marah,kecewa,terluka,tak senang. Maafkan aku sampai detik ini seringkali masih berlaku layaknya anak kecil. Maafkan aku belum bisa menjadi sedewasa aku seharusnya. Syurgaku kini padamu. Hanya saja aku takut berbuat dosa kepadamu selama ini,maafkan aku. Sungguh aku mencintaimu karena Allah. Sungguh aku takut akan neraka,aku takut akan siksa & adzab dari Allah. Maafkan aku.... Maafkan aku... Maafkan aku... Semoga aku bisa menjadi lebih baik & tak pernah membuatmu tak senang akan diriku. Tolong bantu aku,aku ingin bersamamu sampai syurgaNya. Semata aku hanya ingin mencari Ridha Allah. Suamiku... Maafkan aku,bantu aku... Aku mencintaimu...

Senin, 11 Mei 2015

FRIENDSHIP

Dalam setiap persahabatan pasti mempunyai jalan ceritanya masing-masing. Ya,persahabatan pada halnya adalah sebuah hubungan yang penting,sahabat tidak jauh juga berperan penting seperti layaknya keluarga,betapa hangatnya keluarga begitu juga dengan sahabat,persahabatan penuh dengan kasih sayang,layaknya cinta sejati sahabat selalu ada di dalam hati,walaupun terpisahkan waktu,jarak,hal dan ajal sekalipun,sahabat selalu mengerti,ketika hidup penuh dengan cobaan walaupun sahabat tidak ikut merasakan tapi ia ikut selalu larut dalam perjuangan dalam masalahnya itu,tidak lupa untuk memberikan semangat satu sama lain saat satu sahabat terjatuh,dan mereka yang selalu ada disaat bahagia ataupun disaat duka,berkata jujur dan mengingatkan saat kita menyimpan dari jalan lurusNya,selalu mengajak untuk kebaiakan dan sama-sama berusaha untuk selalu menjadi lebih baik dan menjadi yang terbaik dihadapanNya,saat kita terjatuh ia selalu mengulurkan tangan untuk merangkul erat kita kembali,manusia bisa merenencanakan segalanya,tapi semua terserah kepadaNya,saat kita mulai tumbuh dewasa dan pada saat itu waktu kita untuk mencari jati diri masing-masing,terkadang muncul perasaan takut kehilangan sahabat yang selalu mengerti kita,takut ia melupakan kita dan menggatikan posisi kita dengan orang lain,takkan pernah ada lagi yang terbaik seperti ini,dan berharap semua akan kekal abadi perasaan ini di dalam hati,takkan pernah ada yang bisa mengalahkan ketulusan,kita tidak akan pernah berpaling satu sama lain,kelak kita akan memiliki sebuah jalan cerita baru,namun kita akan selalu hangat layaknya mentari di pagi hari dengan keindahannya,dan menceritakan bersahabatan sejati kita kepada keluarga kecil kita masing-masing pada saatnya nanti. Do’a selalu menyertai masing-masing dari kita,semoga kasih sayangNya selalu tercurahkan,akhir cerita,kita pasti akan bisa membawa bersahabatan sejati kita ke jannahNya.